SMA Negeri 1 Kalianget Masuk Sekolah Penggerak, Ini Program Kedepan

News, Pendidikan857 Dilihat
Views: 1558
0 0
banner 468x60
Read Time:2 Minute, 37 Second

MokiNews.com, Sumenep – Dari empat Kabupaten di pulau Madura, pertama kali Kabupaten Sumenep melaksanakan program kurikulum Sekolah Penggerak jenjang SMA, salah satunya SMA Negeri 1 Kalianget yang di pimpin H. Sadik.

Mantan Kepala Sekolah SMAN 1 Sumenep itu menjelaskan, kedepan pihaknya harus mengikuti program- program yang diberikan oleh Kemendikbud hal ini Direktorat pendidikan SMA. Dari sisi kurikulum, dari sisi pendekatan di dalam pembelajaran, dan dari sisi landasan Filosofis itu memang ada hal-hal yang berbeda dengan kurikulum K13 yang lalu.
Yang sekarang kurikulum Operasional Sekolah Penggerak (OSP) SMA Negeri 1 Kalianget khusus kelas X yang sekarang. Bedanya dari sisi konten, kurikulum sekarang tidak ada penjurusan untuk kelas X, adanya kelas bersama jadi semua siswa menerima materi pelajaran secara sama.

banner 336x280

” Penjurusan itu nanti bila mereka naik kelas XI,” kata H. Sadik Kepala SMAN 1 Kalianget. Senin,(16/8)

Lebih lanjut dia menjelaskan, dari sisi filosofis pelaksanaan pembelajaran di sekolah tujuan pertama bagaimana khususnya di SMA siswa itu bisa melanjutkan ke perguruan tinggi, namun di sekolah penggerak ada filosus baru yang melandasinya yaitu profil pelajar Pancasila.

“Itu harus menjadi dasar proses pembelajaran. Jadi di dalam kurikulum sekolah penggerak itu ada yang namanya kegiatan intra kurikuler,” terangnya.

Menurutnya, dari sisi jam yang banyak, hanya 75% juga ada yang namanya kukurekurel dalam bentuk tugas proyek setiap anak maksimal waktunya 25% dari waktu yang ada dalam kegiatan satu semester.

“Guru dalam memberikan pembelajaran harus ada kolaborasi antar beberapa mata pelajaran pelaksanaan pemberian tugas,
kemudian tugas-tugasnya itu juga harus mengacu kepada tema-tema tertentu,” jelasnya.

Dalam penyelesaian proyek itu ada 7 tema yang harus diselesaikan satu tahun yang dibagi-bagi kelas X, XI, dan XII. Untuk kelas X tahun ini temanya yang di berikan pada siswa adalah Kearifan lokal,(tugas-tugas yang menyangkut hasil produksi lokal) yang kedua Kewirausahaan, dan yang ketiga Perubahan Iklim global.

“Untuk yang kelas XI, tema yang dikembangkan yang dituju dalam penyelesaian tugas itu adalah Bhineka Tunggal Ika, yang kedua Suara Demokrasi, yang ketiga Bangunlah Jiwa dan Raga. Kalau dilihat dari tema ini bagaimana mengembangkan pribadi karakter anak,” paparnya.

Kemudian di kelas XII ada tema yang akan kita kembalikan penyelesaian tugas-tugas proyek anak didik yakni suara demokrasi, Berekayasa dan kewirausahaan. Kewirausahaan kita ulangi lagi karena kewirausahaan itu bentuk-bentuk kemampuan anak dalam berwirausaha dan ini sangat terkait dengan ciri-ciri anak SMAN 1 Kalianget yang Sampek sekarang belum mencapai 50% bisa melanjutkan ke perguruan tinggi.

” Maka mereka diharapkan bisa berwirausaha sehingga tidak lagi menjadi beban orang tua dan masyarakat, Itu yang kita harapkan dalam penyelesaian tugas tugasnya,” harapannya.

Kurikulum sekolah penggerak ini diharapkan siswa ada upaya untuk membangun kemandirian berwirausaha dari anak-anak.
Dari kurikulum sekolah penggerak ini kita betul-betul guru, ketika proses pembelajaran di laksanakan harus berpusat pada siswa. Artinya pembelajaran itu di lihat dari sisi pembelajaran kemerdekaan anak. Anak – anak di beri hak memilih tentang kemampuan yang ada pada dirinya itu harus di hargai. Artinya guru itu tidak boleh memaksa satu hal untuk kegiatan belajar, artinya selama kegiatan pembelajaran itu berjalan dengan lancar dan baik, selama pembelajaran itu tidak di ganggu oleh anak yang tidak sehat itu jalan terus.

” Guru juga fareatif di dalam mengelola kegiatan pembelajaran,” tutupnya.(Sr)

Happy
Happy
0
Sad
Sad
0
Excited
Excited
0
Sleepy
Sleepy
0
Angry
Angry
0
Surprise
Surprise
0
banner 336x280

Komentar