MokiNews.com, Sumenep – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada Desa Kebundadap Timur, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur atas keberhasilannya meraih juara 3 lomba Desa Wisata Nusantara tingkat Nasional tahun 2022.
Penghargaan bergengsi itu di terima langsung Kepala Desa Kebundadap Timur Rismawati di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Kepala Desa Kebundadap Timur Rismawati mengatakan, BUMDes meraih juara 3 karena dinilai sukses mengembangkan usaha wisata buatan bernama Mangrove Kedatim.
“Penghargaan ini tidak lain hasil jerih payah masyarakat, karena kekompakan warga dan pemerintah desa. Semua menjadi modal utama dalam pengembangan desa,”ungkapnya.
Rismawati mengaku bahagia karena mampu bersaing dengan ribuan desa lainnya se Indonesia.
“Untuk pendaftar sekitar empat ribuan, namun yang lolos verifikasi hanya 1.400 peserta. Alhamdulillah Kebundadap Timur lolos menjadi juara tiga,”ujarnya.
Dia menyebut, konsep awal pengembangangan desa berbasis wisata ini ialah untuk memberdayakan masyarakat.
“Karyawan yang bekerja di lokasi wisata semua asli penduduk desa,” jelasnya.
Dia juga mengatakan wisata Mangrove Kedatim beberapa kali sudah menjadi tempat kunjungan studi dan penelitian masyarakat dan mahasiswa dari luar daerah.
“Pihak desa memang mengonsep bukan hanya sebagai wisata, tapi juga mengedukasi masyarakat tentang pelestarian alam, fungsi mangrove untuk mencegah abrasi,”paparnya.
Menurutnya, Wisata Mangrove Kedatim Saat ini sudah menyediakan 25 gazebo, satu kafe dan beberapa spot swafoto untuk menarik pengunjung.
Nanti akan ditambah, demi kenyamanan pengunjung
“Jadi kita masih terus mengembangkan usaha yang sudah ada, termasuk wisata dan kita akan mendirikan lagi beberapa bidang usaha lain,”imbuhnya.
Sementara mantan Kepala Desa Kebundadap Timur Budiyono, suami Risnawati menjelaskan bahwa wisata mangrove Kebundadap Timur sudah dibangun sejak tahun 2018 dari program pembibitan hasil swadaya Kelompok Masyarakat (Pokmas) “Reng Paseser”, sehingga terbangun lintasan dari bambu (jogging track) sekitar 50 meter dengan kisaran dana lebih dari Rp. 15 Juta.
“Sumber dana wisata ini dari hasil swadaya melalui program pembibitan. Kemudian 2020 dialokasikan dana Bumdes Rp. 145 Juta untuk membangun dan merenovasi wisata ini,” katanya Minggu (26/6)
Menurutnya, adanya wisata mangrove di Desa Kebundadap Timur, Saronggi Sumenep, pada tahun 2021 akan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
‘Melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) pihaknya menargetkan pendapatan wisata mangrove mencapai Rp. 500 Juta dalam 1 tahun melalui dua program yakni dari objek wisata Mangrove dan tambak/budidaya udang,”(Sr)
Komentar