0 
0 
MokiNews.com, LANGSA ACEH – Para guru didik dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari Kota Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang, dari 3 kabupaten / kota, turut menghadiri kegiatan Discussion Pendidikan System’ Ganda yang dilaksanakan oleh Pihak panitia dari SMK / SMTI Negeri Provinsi Aceh, di Aula Gedung Hotel Harmoni kota Langsa, Sabtu 25 Juni 2022.
Kegiatan tersebut digelar secara zoom meeting dengan pihak kementerian pendidikan RI membahas kemajuan dunia pendidikan untuk peningkatan anak didik SMK, (sekolah menegah Kejuruan) negeri, nantinya pihak sekolah yang bekerjasama dengan pihak Dinas Ketenagaan Kerja (Disnaker) kepada mereka dapat belajar keterampilan khusus untuk memudahkan lapangan pekerjaan dimana perusahaan yang siap membutuhkan lulusan SMK.
Adapun peserta yang ikuti kegiatan ini dari Para Guru dan peserta Lainya dari Kota Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang, kegiatan dilaksanakan 1 hari penuh.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut, Ketua Panitia kegiatan Drs M Kasir MPd. SMK / SMTI dari Banda Aceh dan Wakil kepala sekolah, Junaidi SKom MSi dan Chairil Almy ST MSi menjelaskan kepada awak media.
SMK / SMTI negeri Banda Aceh adalah sekolah kejuruan yang didirikan pada tangal 30 November 1965 dengan SK Gubernur Aceh nomor 46/pend/1965 , dengan nama Sekolah Tehnik Industri Menengah Atas (STIMA) dan dikelola oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementrian Perindustrian RI.
Beberapa lulusan SMK SMTI Banda Aceh dinyatakan diterima bekerja pada sebuah perusahaan pengolahan makanan di negeri kaya minyak, Arab Saudi Jedah, selain Arab Saudi beberapa negara juga menerima Lulusan SMK – SMTI negeri Banda Aceh, untuk bekerja .
Ketua panitia M.Kasir juga menuturkan “kita akan berupaya terus untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Aceh untuk masing – masing siswa – siswi sekolah tersebut, hal ini juga untuk terus kita majukan mereka untuk mendapatkan peluang kerja dan ini satu – satunya menjadi harapan semua orang tua siswa dan guru didik untuk mengurangi angka penganguran di Aceh dan khususnya dalam negara kesatuan republik indonesia (NKRI), demikian imbuhnya.” Reporter : Rusdi Hanafiah.
Komentar