0 
0 
MokiNews.com, Nias Selatan-Kasus penghinaan yang sempat heboh yang dilakukan Kapus Luahagundre Septi Oktavia Aritonang kepada korban Pandi Limbong. Akhirnya berdamai secara kekeluargaan. Dimana sebelumnya kedua belah pihak saling melapor. Perdamaian dilaksanakan di ruang pertemuan Mapolres Nias Selatan, Jln.Mohammad Hatta No.1 Kecamatan Teluk Dalam Kabupaten Nias Selatan Provinsi Sumatera Utara, Rabu, (25/05/2022).
Permasalahan berawal dari Septi Oktavia melakukan penghinaan secara lisan di depan umum dengan mengucapkan kata-kata yang tidak lajim terhadap korbannya Pandi Limbong. Membuat korban tidak berterima hingga korban membuat laporan di Polres Nisel di tandai dengan bukti laporan polisi Nomor : LP/B/119/IV/2022/SPKT/Polres Nisel/ Polda Sumatera Utara Tanggal 1 April 2022.
Berdasarkan laporan tersebut akhirnya Kapus Luahagundre Septi Aritonang di tetapkan sebagai tersangka dan di jerat Pasal 315 KUHPidana dan sebelumnya sejumlah wartawan konfirmasi di Puskesmas Luahagrundre, Septi Oktavia tidak berada ditempat.
“Atas mediasi yang lakukan Satreskrim Polres Nias Selatan didampingi keluarga kedua belah pihak, akhirnya kesepakatan perdamaian di buat atas persetujuan kedua belah pihak Kuasa hukum tersangka, Edoward M. Hutapea kepada sejumlah awak media saat konfirmasi menyampaikan bahwa setelah melakukan rangkaian restoratif justice akhirnya klien saya dengan korban sepakat berdamai. Dimana kedua belah pihak sepakat damai, dan semua laporan baik di Polres Nisel (korban) maupun di Propam Poldasu yang kita laporkan kita cabut”, ungkap Kuasa hukum tersangka, Edowar M. Hutapea.
Pandi Limbong (korban) juga menjelaskan bahwa kejadian saat itu hanya emosi sesaat dan hari ini kami telah sepakat untuk damai.
“Saya menerima maafnya kapus Luahagundre, Septi Oktavia br. Aritonang dan hari ini sepakat untuk damai. Bahwa terkait perdamaian tadi itu adalah perdamaian tanpa syarat, akhir Pandi Limbong. (doeha)
Komentar