MokiNews.com, Pati-Bimbingan konseling merupakan upaya guru untuk membantu siswa dalam menghadapi permasalahan yang terjadi pada siswa. Bimbingan konseling disekolah sangat dibutuhkan untuk membantu permasalahan-permasalah di sekolah dan lingkungannya. Bimbingan konseling memiliki fungsi untuk mengerahkan dan membimbing siswa pada pendidikan yang baik, bertanggung jawab, dan bersedia mengambil sikap.
Layanan bimbingan dan konseling diharapkan dapat membantu peserta didik dalam memahami diri, menerima diri dengan segala kekuatan dan kelemahannya, mengenalkan lingkungan dan mengambil keputusan, serta memberi arahan terhadap perkembangan peserta didik, tidak hanya untuk peserta didik yang mengalami masalah saja tetapi berlaku untuk seluruh peserta didik. Layanan bimbingan dan konseling merupakan salah satu segi pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Tetapi, jika guru tidak lulusan Sarjana Psikologi ditempatkan untuk bidangi Bimbingan Konseling akan mengancam masa depan siswa. Karena, guru yang tidak lulusan Sarjana Psikologi ditempatkan untuk membidangi Bimbingan konseling hanya bertugas sebagai eksekutor. Tiap anak didik yang mengalami permasalahan bukannya mendapat bimbingan untuk terpecahkan masalahnya, justru dieksekusi dengan cara-cara tidak layak.
Banyak kasus disekolah yang dikeluhkan para orang tua, ketika anaknya mengalami suatu permasalahan. Ketika guru BK menghadapi anak yang bermasalah banyak yang diselesaikan dengan kekerasan dan penekanan. Sehingga, permasalahan anak tersebut tidak mendapat pemecahan dan kebanyakan maaalah anak makin brutal. Karena cara guru BK tersebut dalam menangani anak bukan dengan sentuhan kasih sayang dan memberikan bimbingan tetapi dengan cara penanganan kekerasan. Seperti guru BK membentak-bentak anak didik, anak dianggap melakukan kesalahan yang fatal. Sehingga dalam pikiran anak yang ada adalah dendam.
Selama ini citra guru BK kurang baik di mata peserta didik, kesan mereka terhadap guru BK sebagai sosok yang menyeramkan dan angker . Selain hal tersebut banyak pertanyaan yang muncul di benak mereka, apakah benar tugas guru BK hanya menangani anak-anak yang bermasalah saja? Apakah guru BK juga di anggap hanya sebagai SATPOL PP sekolah ? dan apakah guru BK hanya berperan dan hanya menindak banyak permasalahan yang dialami peserta didik yang bermasalah saja?
JAWABANYA SALAH!
Guru BK sebenarnya sangat berperan dalam menjadi konselor yang baik bagi peserta didiknya di sekolah. Peranan Guru BK di sekolah sangat penting dalam keberhasilan setiap peserta didik agar bisa menjalani proses pendidikan di sekolah dengan baik. Guru BK bertugas untuk mengetahui, memahami perilaku dan juga memberikan konseling kepada peserta didiknya sehingga dapat membantu peserta didiknya dalam mengatasi setiap permasalahan.
Kesan dan stigma guru BK yang menyeramkan, karena kepemimpinan yang diarahkan pada peraturan dan hukuman maka peserta didik akan merasa takut jika ingin berkonsultasi. Sehingga sebisa mungkin guru BK dengan di bantu pihak sekolah harus berusaha menciptakan citra dan kesan yang tidak lagi menakutkan pada guru BK , agar fungsi BK atau Bimbingan Konseling di sekolah berjalan dengan baik, dan tidak hanya di peruntukan untuk peserta didik yang bermasalah melainkan seluruh peserta didik yang pastinya masih membutuhkan bimbingan dan konseling. Untuk mengubah kesan negatif tersebut, guru BK harus mampu tampil mandiri, mengembangkan pengetahuan, mengembangkan wawasan dengan mengikuti pelatihan-pelatihan serta layanan melalui konseling teknologi informasi yang terus berkembang saat ini.
Sedangkan guru pembimbing atau konselor di sekolah jika dibidangi guru yang tepat dari lulusan Bimbingan Konseling dan minimal lulusan Psikologi akan mempunyai sifat kepribadian yang baik atau berakhlak mulia untuk menunjang keberhasilan dalam melakukan berbagai tugas dan aktifitas yang terkait dengan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penulis :
Aristarkhus Umbar Kristianto
(Pimpinan Redaksi Media Online MokiNews.com)
Artikel disari dari berbagai sumber.
Komentar