MokiNews.com, LANGSA – Warga perdalaman yang dikunjungi wartawan. tepatnya di kampong Meurandeh Induk, (kloneng) Kecamatan Langsa Lama. Kota Langsa, disini terdapat ratusan rumah kepala keluarga (KK) rumah warga nyaris amblas di sepanjang pinggiran parit besar (alur). Senin 20 Februari 2023.
“Pasca longsornya parit besar itu, disebabkan setiap hujan deras yang menyebabkan bajir tanah penahan parit terus terkikis di desa meurandeh kloneng, kecamatan langsa lama, seorang petugas kaur kesra pemerintahan meurandeh kloneng. Mei Arifianto, melihat kondisi parit terus terkikis akibat banjir hujan deras, juga memohon kepada pemerintah pusat dan pemerintah aceh khususnya agar diberikan pembangunan penahan bantaran parit.
Harapannya itu, melalui bantuan pemerintah demi keselamatan rumah warga dengan terbangun penahan tanggul (bronjong) parit, mengingat selama ini sangat meresahkan ratusan kepala keluarga yang tinggal disini, disebabkan parit, tanahnya terus longsor terkikis.” Katanya.
Lanjut dia lagi, dalam hal ini perlu cepat bantuan tanggap darurat dari pemerintah kota langsa dan pemerintah aceh khususnya, karena warga sangat berharap pembuatan beton penahan (bronjong) parit dikhawatirkan terancam keselamatan bagi warga yang menempati rumah di pinggir parit meurandeh.
Sementara itu, Keuchik (kepala desa) Meurandeh Kloneng. Sujani, menjawab persoalan pembangunan, bahwa dirinya
yang dulunya pernah memohon kepada pemerintah untuk pembuatan tanggul (bronjong) parit, sejak 6 tahun lalu, kami telah usulkan pembangunan tersebut, tapi sampai hari ini belum juga terealisasikan dari pemerintah dan Instansi terkait di kota langsa.
” Warga meurandeh saat itu, memohon pembangunan tanggul penahan parit melalui pemerintah sepanjang 300 meter pada Tahun 2019 lalu, sampai hari ini belum juga terwujud, pembangunan tanggul, bahkan sejak itu telah pernah turun tim pemerintah daerah mengecek lokasi parit yang terjadi longsor ini, seperti Dinas PUPR dan BPBD setempat.
Keuchik Meurandeh Kloneng, memohon kepada pemerintah aceh semoga diberikan pembangunan beton penahan parit, (bronjong) demi menjaga keselamatan warga yang berdekatan dengan parit.” Sebutnya.
” Jika ini dibiarkan berlarut, pasti imbasnya ke rumah penduduk terancam amblas yang dulunya parit ini hanya lebar 3 meter, sekarang sudah 9 meter terbawa arus banjir.” Sebutnya.
” Pembangunan ini bila sudah terbangun nantinya dapat mengantisipasi dampak banjir di musim hujan berkepanjangan, dan terhindar dari air buangan parit hilir yang melewati afdeling perkebunan dan PT Arko menuju ke Meurandeh Kloneng, Asam Peutek, Simpang Wie, Matang Panyang dan areal persawahan masyarakat.” Tutup, Sujani.” Reporter : Rusdi.
Komentar