MokiNews.com, Sumenep – Rapat koordinasi musyawarah kepala sekolah SMAN se-Jawa Timur di laksanakan MKKS Jawa Timur bertempat di Gedung Adipoday, Jln. Trunojoyo Sumenep. Jum’at, 10/6/2022, malam.
Kegiatan tersebut di hadiri 176 MKKS SMAN se Jatim dari 38 kabupaten/kota, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Wahid Wahyudi dan juga Komnasdik Jatim Kunjung Wahyudi dan Kepala sekolah SMAN.
Dalam kesempatan itu Kadisdik Jawa Timur Wahid Wahyudi menekankan kepada semua guru kepala sekolah harus paham, Merdeka Belajar itu apa dan apa yang harus dilakukan supaya kurikulum merdeka terlaksana dengan baik.
” Maka para guru harus paham, merdeka belajar itu apa, dan apa yang harus dilakukan, oleh karena itu MKKS kabupaten kota harus meresponnya, melakukan pembinaan kepada guru agar paham merdeka belajar itu apa sehingga bisa melaksanakan dengan baik,”kata Kadisdik Jatim Wahid sapaan akrabnya. Jum’at malam. (10/6/2022)
Alhamdulillah menurutnya, di Jawa Timur berdasarkan Kemendikbud Ristek yang wajib melaksanakan kurikulum Merdeka SMK yang berstatus SMK pusat unggulan ada 203 sekolah, di samping itu juga SMA, SLB penggerak 129 sekolah, padahal jumlah sekolah di Jatim 4069 sekolah Negeri dan swasta.
“Oleh karena itu saya menghimbau semua sekolah mulailah melaksanakan Merdeka Belajar, supaya tidak tertinggal dengan sekolah -sekolah yang lain,” ungkapnya.
Sambung dia, yang sudah mendaftar Merdeka Belajar secara mandiri 2754 sekolah, sehingga secara presentase dari total sekolah 68%. Kalau di tambah dengan SMAPK, SMA, SLB yang siap melaksanakan kurikulum merdeka secara mandiri 76% dari total keseluruhan, tinggal 24%.
“Ini di harapkan bisa di lakukan koordinasi sehingga juga bisa melaksanakan kurikulum merdeka,” ujarnya.
Khusus di Sumenep, SMA, SMK, SLB Negeri dan swasta ada 160 sekolah. Dari 160 sekolah itu 90% siap melaksanakan kurikulum Merdeka belajar, jadi tinggal 10% yang belum mendaftar kurikulum Merdeka.
“Oleh karena itu saya memberikan apresiasi kepada Kacabdin Sumenep H. Samsul Arifin dan ketua MKKS Sumenep H. Sadik. Saya berharap dari 10% sekolah yang belum melaksanakan kurikulum merdeka bisa juga melaksanakan,” harapannya.
Masih kata Wahid, jadi untuk se Jawa Timur yang siap melaksanakan kurikulum merdeka di tahun ajaran 2022-2023 total sebanyak 86% dari 4069 sekolah.
“Semua guru perlu pembinaan dari Kacabdin dan MKKS untuk kabupaten kota,” tutupnya. (Sr)
Komentar