MokiNews.com, JAKARTA-Hasilkan Program Kerja Buat Kemajuan Koperasi Dalam upaya merumuskan program kerja 4 tahun kedepan Dpp Ika Ikopin menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) mulai 8-9 Januari 2022. Acara yang diadakan di Fivehotel PGC Cililitan Jakarta, dibuka oleh Deputy Bidang Koperasi Ahmad Zabadi yang mewakili Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki.
Pembukaan juga dihadiri Rektor Ikopin Dr. Burhanudin Abdullah, Pembantu Rektor Bid Kemahasiswan Dadan Irawan, Ketua Yayasan Koperasi Muhammad Taufik, pakar koperasi Nana Sutisna.
Rapat Kerja Nasional (Rakernas) diikuti okeh seluruh pengurus Dpp. Rakernas juga dilakukan secara hybrid atau zoommeeting agar bisa diikuti oleh seluruh alumni maupun pengurus DPD Ika Ikopin diseluruh Indonesia.
Menurut Ketua Dpp Ika Ikopin Entis Sutisna, salah satu yang akan dibangun adalah membangun Ika yang solid dan membawa kejayaan alumni Ikopin. Dengan cara membangun sinergiritas Ika dengan alumni, almamater, pemerintah dan masyarakat.
“Langkah awal sudah dilakukan mulai kompaknya kita melalui proses munas. Lalu terbentuknya kepengurusan yang merangkul dua kubu yang saat munas sempat terbelah dua,” ujarnya.
Hal lain yang telah dilakukan menggerakan alumni yang aktif diberbagai instansi pemerintah maupun lembaga. koperasi untuk ikut membantu kegiatan kerja praktek (KKN) mahasiswa Ikopin.
Muhammad Taufik selaku Ketua Yayasan Koperasi Indonesia (YPI), dalam sambutannya mengatakan Ikopin harus diubah mengikuti perkembangan jaman. Dengan menjadi universitas koperasi. “Dalam tahun ini Ikopin akan sudah jadi universitas.” Maka sistem pendidikan juga harus direvisi. Misalnya mahasiswa semester I-IV harus tinggal di asrama.
Tujuannya untuk penguatan karakter unggul dan inivasi mahasiswa. Memperkuat pendidikan ke arah digital dan mewajibkan mahasiswa mengajar ke SMA/SMU agar pemahaman koperasi makin dikenal dikalangan pelajar. Yang pada akhirnya hasil input maupun output Ikopin makin baik.
Hal yang sama juga disampaikan Rektor Ikopin Burhanudin Abdullah. Mantan Gubenur BI berpesan kepada Dpp Ika Ikopin agar ikut berperan dalam pembangunan koperasi yang lebih luas.
“Saya melihat kedepan koperasi makin prospektif. Tidak saja secara nasional tapi juga secara global. Ini yang harus kita optimalkan oleh Ika Ikopin,” tegasnya.
Peluang dan Tantangan Koperasi
Ada banyak faktor yang mendukung itu. Burhanudin memberi indikator surplusnya perdagangan Indonesia yang mencapai 200 miliar dollar. Ini pencapaian tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. beberaoa tahun ini. Angka ini akan terus meningkat dari mulai beragamnya komoditas ekspor, mulai kopi, minyak sawit, litium, dan tambang galian lainnya.
Deputi Bidang Koperasi Ahmad Zabidi yang mewakili Menteri Koperasi dan UKM, sebelum membuka resmi Rakernas Dpp Ika Ikopin, berpesan agar Ika Ikopin ikut berperan dalam mendorong regulasi terciptanya iklim kondusif perkembangan koperasi. Karena saat ini banyak aturan yang menghambat kemajuan koperasi. Seperti, perlunya revisi UU Koperasi, perlunya koperasi simpan pinjam memiliki Lembaga Jaminan Simpanan (LPS).
“Saat ini koperasi tidak ada LPS-nya. Koperasi tidak diatur dalam UU Perbankan sehingga tidak ada LPS. Ini yang harus kita perjuangkan yang hingga kini banyak hambatannya,” tegasnya.
Lanjutnya, itu baru sebagian. Belum lagi
kita juga harus memperjuangkan membuat kebijakan agar koperasi masuk dunia digital dengan kepadtian usaha. (Yus)
Komentar