MokiNews.com, PATI – Kepadatan arus lalulintas yang seringkali terjadi di Jalan Pantura Pati-Rembang pada saat arus mudik dan arus balik lebaran seringkali menimbulkan kemacetan. Hal ini selain adanya perbaikan jalan di ruas jalan Juwana-Rembang, kepadatan lalulintas juga diakibatkan kerusakan jalan yang membuat kendaraan berat berjalan pelan.
Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan selama arus mudik dan arus balik, anggota Komisi C DPRD Pati Teguh Bandang Waluyo menghimbau agar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melakukan rekayasa lalulintas dan pemetaan jalur-jalur alternatif yang bisa dilewati.
Disamping Pemkab, lntaran jalan tersebut merupakan jalan nasional yang dikelola oleh Kementerian PUPR, Bandang sapaan akrabnya, meminta kerjasama dan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) kabupaten lain untuk melakukan rekayasa lalu lintas.
“Sebelum masuk ke kemacetan harusnya (kendaraan) yang masuk Demak disaring dong, misalnya yang mau ke Surabaya belok kanan lewat Grobogan. Dia itu mampu kok ngatur Demak, Grobogan, Jepara dan ngatur Kudus,” jelasnya.
Bandang juga meminta agar Kepala Dishub Provinsi Jawa Tengah yang juga Penjabat (Pj) Bupati Pati Henggar Budi Anggoro untuk bijak dalam membuat kebijakan kaitannya dengan lalulintas.
Politisi dari PDI-P ini juga memberikan saran agar Henggar bisa belajar dari pengalaman saat pembangunan Jembatan Juwana tahun 2022 silam. Menurutnya, kemacetan yang terjadi saat pembanguan jembatan itu dulu bisa dijadikan pembelajaran agar tidak lagi terulang jika ada proyek pengerjaan jalan lagi, termasuk dalam menghadapi arus mudik dan arus balik.
“Dan yang paling parah itu jika terjadi kemacetan sampai berkilo-kilo. Dia itu Pj sekaligus Dinas Perhubungan provinsi. Sebelum terjadi kemacetan, dia sudah memperhitungkan dong. Wong ini tidak terjadi sekali dua kali. Dulu ketika dibongkar jembatan (Juwana) berarti sudah pengalaman dong,” imbuh wakil rakyat asal Kecamatan Tayu ini. (Red)
Komentar