MokiNews.com, PATI-Bertempat di Pendopo Kabupaten Pati, Bupati Pati Haryanto pimpin rembug stunting tingkat Kabupaten Pati, Rabu (29/06/2022). Dengan mengusung tema “Melalui Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting, Kita Wujudkan SDM Yang Unggul Menuju Indonesia Maju”, Haryanto tekankan beberapa poin penting.
Dalam arahannya, Bupati Pati Haryanto sampaikan beberapa hal yang harus dilakukan dalam melaksanakan tugas di lapangan terkait percepatan penurunan angka stunting.
Pertama, terkait dengan tim percepatan yang sudah dibentuk ini, Bupati minta segera melakukan aksi nyata dengan kegiatan- kegiatan yang telah dikomunikasikan melalui inovasi.
“Inovasi ini bisa jalan, bisa berhasil manakala itu bisa dimaksimalkan dan dilakukan di lapangan. Karena kita ini tidak bisa berhasil manakala hanya sekedar kita bicarakan saja. Tetapi kita harus action di lapangan,” paparnya.
Yang kedua, penanganan stunting ini dilakukan secara terintegrasi melalui penganggaran yang ada. Melalui DKK, Dinsos, Bappeda serta desa. Hal ini bisa dipadukan dan terintegrasi yang akhirnya bisa mengurangi angka stunting. Sehingga jumlah yang ada ini bisa tertangani dengan tepat sasaran.
“Jadi anggaran itu bisa dikomunikasikan, diintegrasikan sehingga tidak tumpang tindih,” imbuhnya.
Yang ketiga, pihaknya meminta agar upaya ini harus ada pemetaan beberapa desa yang menjadi lokasi fokus (lokus) sesuai klasifikasi angka stunting tertinggi. Sehingga pemetaan ini diprioritaskan kepada desa-desa yang memiliki klasifikasi stunting dengan skala tinggi.
“Jadi pemetaannya diprioritaskan desa-desa yang besar ini, bagaimana caranya bisa menurunkan dibawah dari rencana yang sudah menjadi target. Ada tiga pemetaan. Pemetaan pertama adalah yang 15%, yang kedua adalah diatas 5%, kemudian yang ketiga adalah dibawah 5%,“ jelas Bupati.
Selain itu Bupati menambahkan, melalui pemeriksaan rutin harus dilakukan karena untuk mengetahui seseorang dari stunting berubah menjadi kondisi dengan gizi yang tidak buruk menjadi baik itu adalah dari tindakan-tindakan yang terpantau. Karena jika dalam pemeriksaan itu terjadi sedikit kesalahan, maka akan menimbulkan data yang tidak akurat.
“Jadi perkembangan ini harus selalu dipantau, bagaimana itu yang minggu kemarin, oh ada perubahan. Minggu yang berikutnya ada perubahan lagi, berarti data ini bisa menjadi baik,” tambahnya.
Hadir dalam rembung stunting tersebut, Sekretaris Daerah Pati Jumani, Kepala Bappeda Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Sub Bidang Kesejahteraan Sosial, Danik Aneswati melalui aplikasi zoom, Kepala Bappeda Pati Dr.Muhtar, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati dr.Aviani Tritanti Venusia, Kepala Dinas Sosial P3AKB Indriyanto. Anggota DPRD Pati Endah Sri Wahyuningati, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pati, PKK Kecamatan, Kepala Kemenag, Perwakilan Bank Jateng, Kepala OPD yang tergabung dalam tim percepatan penanganan stunting. Para Kepala Desa yang menjadi sasaran kategori stunting cukup tinggi, serta diikuti pula Kepala Puskesmas se Kabupaten Pati melalui aplikasi zoom. (Red)
Komentar